![]() |
Ket Foto : Sekretaris Pejuang Bravo 5 Labuhanbatu, Abi Pasaribu dengan salah seorang pengurus DPP |
Hal dikatakan Seketaris DPD Pejuang Bravo 5 Labuhanbatu Abi Pasaribu kepada wartawan di Rantauprapat,Rabu (21/4/2020), "Pemberian Bansos itu kita harapkan tepat sasaran dan merata dengan tidak mengkotak-kotakan warga penerima" ujar Abi
Dijelaskannya, semua kita tahu penerima bansos dampak covid 19 adalah warga miskin diluar penerima PKH, dan sistem pendataannya berdasarkan Kartu Keluarga (KK) yang diantar kepada kepala lingkungan masing-masing.
Dicontohkannya, kita akan pertanyakan apa bila ada warga yang benar-benar membutuhkan dan layak mendapat bantuan, namun entah kenapa tidak mendapat. Padahal jauh sebelumnya, sudah memberikan KK sebagai salah satu persyaratan kepada kepala lingkungan setempat.
"Sebaiknya, sebelum bansos diberikan lebih dahulu diberitahukan kepada publik nama dan data penerima melalui akses yang mudah diketahui masyarakat. Tujuannya, kalau ada warga yang belum terdaftar dapat dimasukan kembali sebagai penerima dan yang dinilai tidak layak sebagai penerima dapat dikeluarkan, sehingga tidak terjadi ketimpangan dan kecemburuan sosial" papar Abi yang juga ketua Perss Police itu
Dijelaskannya, dengan begitu imej masyarakat tidak miring kepada pemkab, mengingat di Labuhanbatu tidak lama lagi akan mengelar pilkada.
Disisi lain, Abi juga meminta kepada pemkab Labuhanbatu agar memaparkan anggaran 20 M yang akan disalurkan kepada masyarakat Labuhanbatu.
"Pemkab telah mengucurkan 20 M untuk masyarakat Labuhanbatu.Tapi secara resmi kita belum tahu kemana anggaran itu disalurkan dan pemaparan anggaran juga belum ada dari pemkab kemana saja" ujarnya.
Selain itu kita juga meminta keterbukaan pemkab Labuhanbatu agar memaparkan perusahaan dan pengusaha mana saja yang telah memberikan bantuan dan kemana bantuan itu diberikan.
(Andi.c.d)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »