Nama perusahaan memang tidak disebutkan dalam pemberitaan, namun dalam klarifikasinya Kentong menjelaskan bahwasanya bahan tersebut bukanlah limbah B3, melainkan tumpukan batu bata yang hancur sengaja dibeli untuk menimbun lahan kosong miliknya.
Dikatakan Kentong, pihaknya menjamin bahwa tumpukan batu tersebut asli batu bata yang sudah hancur dan bukan limbah B3 seperti diisukan oknum tertentu.
“Memang sengaja saya beli batu tersebut langsung dari pembuatan batu bata, biar harganya lebih murah. Kalau memang itu limbah B3 tentu dari awal pihak Kelurahan sudah komplin,” ungkap Kentong.
Menurut Kentong, pemicu persoalan tersebut tidak terlepas dari oknum tertentu yang memberitahukan kepada wartawan tanpa sepengetahuan dirinya.
“Itu gak benar bang adanya limbah B3, benda tersebut sengaja diletakkan beberapa batu agar orang lain percaya kalau itu limbah B3, kemungkinan memang ada oknum tertentu yang ingin dengan sengaja menjebak saya,” pungkasnya.
(Red)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »